Pernikahan seharusnya merupakan Komitmen Seumur Hidup. Umumnya di usia pernikahan 1-3 tahun adalah masa-masa indah dimana toleransi antara masing - masing pasangan masih sangat tinggi. Tetapi dengan bertambahnya usia pernikahan, benturan-benturan akan semakin terasa dan frekwensinya semakin lama akan semakin sering. Sehingga timbullah pikiran-pikiran negatif seperti "rasanya saya tidak cocok dengan dia", atau "sifat kami sangat berbeda sehingga sulit untuk saling mengerti", atau "dia sangat egois dan tidak bisa memahami saya"
.
Pada akhirnya, benturan-benturan kecil
semakin lama akan menjadi pertengkaran yang berulang dan kadang menyebabkan
komunikasi antara pasangan jadi terputus. Beberapa pada akhirnya memilih untuk
“Diam” untuk menghindari pertengkaran sehingga komunikasi antara pasangan
menjadi terhambat atau bahkan terputus samasekali. Bahkan yang terburuk
akhirnya terjadilah “Perceraian” dengan alasan sangat klise : kami sangat
berbeda dan tidak cocok….
Bila anda beranggapan bahwa
“pasangan harus memiliki karkater yang sama dengan kita” itu adalah anggapan
yang keliru. Justru yang “sama” pada akhirnya akan menimbulkan
benturan-benturan. Ibaratnya botol bila bertemu dengan botol tidak akan bisa
menjadi satu. Tetapi seharusnya botol bertemu dengan tutupnya sehingga bisa
bersatu dan saling mengisi…
Perbedaan itu adalah Indah, Namun bagaimana kita bisa saling mengerti dan
memahami perbedaan itu? Ada satu metode Psychobiometric Assessment yaitu
melalui analisa sidik jari. Metode ini merupakan salah satu cara paling efektif
untuk kita bisa mengerti dan memahami pasangan kita. Melalui analisa sidik jari, kita bisa mengetahui karakter dan kepribadian dari pasangan kita
masing-masing. Perlu dipahami bahwa Tuhan menciptakan setiap manusia berbeda,
tidak ada yang sama. Jangan sia-sia kan waktu untuk berusaha “merubah” pasangan
hidup kita karena itu akan membuat kita menjadi lelah dan putus asa. Tapi
belajarlah untuk saling menerima, mengerti dan memahami.
Apakah analisa sidik jari itu? Analisa sidik jari adalah suatu metode keilmuan yang menggabungkan 3 keilmu
yaitu : Dermatoglyphic, Neuroscience dan Psychology. Dimana melalui pola-pola
sidik jari yang memang terhubung dengan cara kerja otak manusia sehingga bisa
terlihat potensi dan karakter secara genetic.
Psychobiometrics Assessment analisa sidik jari, memberikan media dan solusi yang tepat dalam menganalisa Potensi,
Karakter, Peta Kecerdasan, serta Kekuatan dan Kelemahan Diri yang hasilnya
dapat dijadikan sebagai referensi untuk mengerti dan memahami bukan cuma
pasangan tetapi juga anak-anak kita.
Tujuan dan manfaat analisa sidik jari ini adalah :
Mengetahui potensi bakat, kecerdasan dan karakter yang bersifat genetic
Mengetahui gaya dan metode pembelajaran yang paling efektif
Memiliki referensi dalam menganalisa potensi diri, kekuatan dan kelemahan untuk dapat merencanakan masa depan yang efektif dalam hal pembelajaran, karir dan memahami diri sendiri maupun keluarga
Memiliki referensi dalam mengembangkan bakat utama agar dapat lebih berprestasi, menjadi pedoman anak dan orang tua dalam memilih jurusan, sekolah dan cita-cita yang paling sesuai dengan potensi dirinya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar